Wednesday, June 24, 2009

Not for Sale

Saya yakin, bahwa di jaman lulus-lulusan begini, pasti banyak sekali dari kita yang lagi menimbang-nimbang, mau ngapain selesai lulusan. Mau lanjutin kuliah, kerja, atau bikin bisnis sendiri? Kalau mau lanjutin kuliah, kemana, ambil apa? Kalau kerja, kerja apaan? Bikin bisnis, bisnis apa? Dan semua itu, kalau mau dilihat lagi, pertimbangannya cuma satu: uang. Yang membuat kita bingung memilih mau ngapain itu cuma masalah jalur mana yang bisa bikin hidup kita lebih terjamin. Karir mana yang bisa bikin hidup kita stabil. Apa yang bisa menghasilkan lebih banyak pemasukan. Ini engga muluk-muluk sama sekali, karena kenyataannya adalah, hidup itu memang perlu uang. Dan ini, lebih membuat kita jadi semakin sulit memilih, apalagi kalau apa yang sebenarnya kita mau itu jauh banget dari kata komersil. Mimpi kita engga bisa dibilang sesuatu yang bisa menghasilkan banyak uang. Dan kita sampai kepada pilihan: mengejar mimpi atau mengejar uang?

Saya sendiri, nih, lagi bingung juga menentukan arah. Bisa dibilang, bahwa kualifikasi yang saya punya saat ini benar-benar beda dengan apa yang menjadi mimpi saya, apa yang saya benar-benar mau raih di hidup ini. Dan kadang-kadang, saya distracted juga dengan kenyataan bahwa saya mungkin bisa mendapatkan pemasukan yang lebih stabil dengan kerja yang biasa-biasa saja. Engga perlu bingung-bingung bagaimana caranya bisa membuat mimpi menjadi kenyataan.

Tapi sekarang, pikirin deh. Kalau kita memilih untuk mengejar uang dan akhirnya meninggalkan mimpi kita, itu tuh sama banget artinya dengan bilang, bahwa mimpi kita bisa dibeli! Bahwa mimpi kita itu cuma seharga gaji yang kita kejar itu. 5 juta sebulan? 10 juta sebulan? Dan kalau mimpi kita bisa dibeli, then it's indeed not worth pursuing! Berarti mimpi kita engga cukup berharga buat kita sehingga bisa dibeli sama yang namanya kehidupan terjamin.

Kalau saya sendiri, percaya bahwa mimpi saya not for sale. Dan saya percaya, bahwa buat kita yang masih engga yakin apakah mau tetap mengejar mimpi sekalipun engga bisa bikin kaya, mimpi kita engga bisa dibeli. Kita mungkin harus berputar sedikit untuk membuat mimpi kita menjadi kenyataan, tapi kita engga akan gitu aja menyerah untuk engga mengejar mimpi kita cuma gara-gara uang. Lagian, saya percaya satu kenyataan dalam hidup ini, bahwa waktu kita mengejar uang, uang itu malahan engga akan datang kepada kita. Saya percaya bahwa mimpi kita jauh lebih berharga dari sekedar 5-10 juta sebulan.

Jadi, kalau kita punya mimpi, jenis apapun mimpi itu -mau yang menghasilkan banyak uang atau engga, let's go for it! Peduli amat sama uang. Mereka bisa dateng dengan sendirinya waktu kita fulfilled sama apa yang kita kerjain. I believe that our dreams are not for sale.

No comments:

Post a Comment